Assalamualaikum....
Wah, apa kabar semuanya??? Semoga
kalian berada dalam kondisi terbaik yaaaaaa.
Semingguan ini adalah quality time with I and myself banget.
Yah, lumayan bisa mengistirahatkan sejenak raga yang penuh lelah ini. #lebay.
Nggak biasanya di KG ada minggu tenang. Jadi, ya gini, tenang banget sampe-sampe
lupa kalo statusku masih mahasiswa. Wuhuuuuu :D
Sebenernya banyak banget sih yang
harus dikerjain. Mulai dari praktikum prosto(ngakrilik dan preparasi gigi
posterior), orto(bikin aktivator), baca-baca bahan orto yang nggak disampein
pas kuliah, tugas bikin paper tentang semen pelapik(luting cement) sampe persiapan
buat ujian karena Selasa ini masa-masa penuh tantangan itu akan dimulai. Hap
hap hap!!!
Well, karena ITMKG(Ilmu Teknologi dan Material Kedokteran Gigi)
menjadi tantangan pertama, aku ngeblog tentang ini aja dulu. Materi selanjutnya
akan aku posting secara bertahap(semoga bisa, ya Allah).
Mari kita mulai..
“An Investment material can be described as a ceramic material which is
suitable for forming mould into which molten metal or alloy is cast”
J.J. Manappallil-Basic
Dental Material
Bahan pendam adalah material
keramik yang digunakan untuk membentuk mold guna mengecor restorasi gigi dengan
logam yang telah dicairkan.
Syarat
1. Dapat
berekspansi agar dapat mengkompensasi pengerutan logam
2. Bubuk
mempunyai ukuran partikel yang halus agar permukaan hasil coran halus
3. Manipulasi
mudah. Setting timenya cocok
4. Konsistensinya
halus saat dimanipulasi
5. Cukup
porus agar udara yang terjebak dapat keluar dengan mudah selama casting
6. Pada
suhu yang tinggi tidak menghasilkan gas yang dapat membuat permukaan alloy mengalami korosi
7. Mempunyai
kekuatan yang adekuat pada suhu ruang untuk dapat di-handle dan mempunyai
kekuatan yang cukup pada suhu yang tinggi untuk bertahan terhadap kekuuata
impak(impact strength) dari logam yang dicairkan.
8. Suhu
pemendaman tidak kritis/genting. Dalam artian, kalo titik leleh logamnya logamnya 100oC maka titik leleh bahan pendamnya harus jauh
lebih tinggi dari suhu tersebut.
9. Setelah
pemendaman, harus dapat dilepaskan dari permukaan logam(tidak berikatan secara
kimia)
10. Ekonomis
Readers, kita bakal ngebahas bahan
tanam yang mengandung silika sebagai refractory material(bahan yang dapat
bertahan pada suhu tinggi) dengan binder yang berbeda-beda. Sebelum masuk ke macam-macamnya, ada baiknya
kita tahu dulu komposisi umum dari bahan-bahan tersebut...
Refractory
Refractory material didefinisikan
sebagai material yang dapat bertahan pada suhu yang tinggi tanpa mengalami
kerusakan. Refractory material yang digunakan pada bahan tanam adalah silika. Silika sendiri mempunyai paling sedikit empat allotropic form: quartz, tridymite,
cristobalite, dan fused quartz.
Fungsi:
a. Sebagai
material yang dapat bertahan terhadap temperatur yang tinggi
b. Mengatur
ekspansi termal
Binder
Binder merupakan material yang
akan mengatur dan berikatan bersama partikel refractory. Contoh bahannya adalah gipsum,
fosfat, dan silikat. Untuk gold alloy, biasanya digunakan dental
stone(alpha-hemihidrat) sebagai binder, sedangkan untuk cobalt chromium alloy
digunakan etil silika, amonium sulfat atau sodium sulfat.
Bahan kimia lain
Bahan kimia lain ditambahkan
untuk memodifikasi sifat fisika dari bahan tanam. Bahan kimia tersebut antara
lain, sodium klorida, asam borak, potassium sulfat, grafit, copper powder atau
magnesium oksida.
Ini dia tipe-tipenya:
1. Gypsum bonded investment: digunakan
untuk pemendaman gold alloy dan dapat
tahan pada suhu sampai 700oC
2.
Phosphate
bonded investment: untuk metal
ceramic dan cobalt chromium alloy
3. Ethyl
silica bonded investment: merupakan pilihan alternatif dari phosphate bonded investment untuk pemendaman
dengan suhu yang tinggi. Biasanya digunain buat pemendaman base metal alloy dari GTSL.
Yessss, sekian dulu ya tentang bahan tanam. Nantikan penjelasan
rinci dari masing-masing tipe di bagian selanjutnya. Sampai jumpaaaaa :D