Tuesday, 24 January 2017

Asus ZenPower Ultra si "Ultra-High Capacity, Ultra-High Efficiency"

Assalamualaikum sohib!!!
Kali ini aku lagi nggak pengen bahas materi kuliah, aku pengen curhat ajah dan berbagi info sama sohib semua :D Selamat membaca yaaaa wkwk
Akhir November 2016 lalu, koasku pindah dari Puskesmas Sosial (daerah KM 5) ke Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut (RSKGM) lokasinya lumayan deket dari Puskesmas. Aku bakalan koas disini selama 15 bulan, dalam artian, semua kasus-kasus yang besar (bedah, behel gigi, gigi palsu, perawatan saluran akar gigi dkk) harus aku selesaikan disini. Huft. Kalau ada diantara sohib semua yang mau perawatan gigi, bisa hubungi aku yaa ( wkwk promosi).
Sama kayak koas-koas yang lain, aku harus ngehubungi pasien buat ngejadwalin perawatannya, trus hari H, hapeku harus stand by buat nungguin kabar pasiennya udah dateng apa belum. Kebayangkan betapa susahnya hape android harus stand by dari setengah 7 pagi sampe 3 sore. Biasanya jam 1 siang aku udah nyari-nyari tempat nge-charge soalnya kalo telat bisa keduluan temen dan nggak bisa ngehubungi pasien karena batre hape yang nge-drop
Situasi kayak di atas mungkin dialami juga sama sohib semua, batre hape yang nge-drop, susahnya nyari tempat nge-charge, dll. Sebagai generasi cyber, kita tentunya kenal dong yang namanya powerbank :D tapi, sebagian dari sohib semua mungkin dilema pas mau beli karena kurang tau powerbank yang sesuai kebutuhan dan recommended buat dipake. Buat sohib yang tempat kerjanya lumayan jauh dari colokan listrik dan butuh hapenya stand by seharian kayak aku, aku rekomendasiin buat pake Asus ZenPower Ultra :) :) :)

Apa itu Asus ZenPower Ultra?
Sesuai namanya, Asus ZenPower Ultra ini punya kapasitas batre yang ultra (20100 mAh) dan bisa banget buat ngisi batre hape atau tablet sohib sekalian sampe penuh. Aku sendiri puas banget makenya karena selain kapasitas batrenya yang gede sampe bisa nge-charge berulang-ulang, kedua port-nya juga didukung Qualcomm Quick Charge 2.0 yang bisa ngecharge lebih cepet, tapi batrenya tetep tahan lama. Fyi, fitur Qualcomm Quick Charge 2.0 ini bisa ngisi batre 1,75 kali lipat dari powerbank biasa. Kalo buat hapeku bisa nge-charge sampe 11 kali (powerbank-nya bisa lebih dari seminggu nggak diisi ulang). Buat sohib yang bawa tablet dan hape, kedua-duanya bisa di-charge barengan di ZenPower Ultra dan charging-nya pun tetep cepet dan tahan lama karena total output-nya lebih dari 36W. 

Tampilan Asus ZenPower Ultra

Port dan LED Asus ZenPower Ultra


Gede ya kapasitas batrenya, tapi lama nggak tuh ngisi ulang batre powerbank Asus ZenPower Ultra?
Tenang aja, pengisian daya batrenya juga didukung oleh Qualcomm Quick Charge 2.0 dengan adapter yang cepat sehingga sohib bisa ngisi ulang batrenya kurang dai 7,5 jam. ini udah lebih cepet banget dari charging normal 5V/2A yang biasanya butuh waktu 14-15 jam buat ngisi daya batrenya. Buat yang jomblo, nge-recharge Asus ZenPower Ultra bisa malem minggu aja, ditinggal tidur aja dari jam 10 malem sampe 5 pagi, cukup deh buat nge-charge seminggu, hihi.
Kapasitas daya Asus ZenPower Ultra

Kece nggak tampilannya?
Aku suka sama desain Asus ZenPower Ultra yang sederhana dan elegan. Asus ZenPower Ultra didesain dengan menggunakan aluminium casing dengan desain lingkaran konsentris yang bikin tampilannya unik, nggak alay, dan kelihatan berharga banget. Buat warna, sohib bisa pilih putih, item, atau pink sesuai kepribadian masing-masing.

Pilihan warna Asus ZenPower Ultra
Ada fitur tambahan kah?
Ada dongss, Asus ZenPower Ultra punya LED  yang bisa jadi senter sampe 100 jam. Buat aku, fitur ini berharga banget soalnya bisa dipake buat penerangan pas ngelihat keadaan mulut sama gigi pasien walaupun nggak lagi di dental chair. Lumayan deh, nggak perlu bawa senter kecil lagi, hihi.

Powerbank yang kece badai ini dibanderol berapa?
Asus ZenPower Ultra dibanderol 759 ribu. Kalo menurutku, udah pas sama kemampuan dan kualitasnya. Asus ZenPower Ultra bisa menahan beban hingga 50 kg. So, nggak cepet rusak dan aman banget buat digunain sehari-hari. Biarlah kalah membeli, tapi menang memakai :D Yah, mending belinya sekali aja dan bisa dipake lama daripada beli yang murah, tapi cepet rusak :(

Marvelous banget kan? Ayo buruan dapetin powerbank dengan ultra-high capasity, ultra-high efficiency ini di toko terdekat ya :D

Monday, 2 June 2014

Gypsum Bonded Investment

Menurut spesifikasi ADA(American Dental Association) No. 2, bahan tanam pengecoran untuk logam campur terdiri dari tiga jenis bahan. Bahan ini dikelompokkan berdasarkan pesawat yang akan digunakan(cekat atau lepasan) dan metode yang digunakan untuk mendapat ekspansi yang dibutuhkan guna mengkompensasi kontraksi logam campur emas yang cair selama pemadatan. Ini dia..

a.       Tipe I
Bahan tanam yang digunakan untuk pengecoran logam inlay atau mahkota dengan kompensasi penyusutan pengecoran logam campur didapat didapat dari ekspansi termal dari bahan tanam.
b.      Tipe II
Bahan tanam yang digunakan untuk pengecoran logam inlay atau makota dengan kompensasi penyusutan pengecoran logam campur didapat dari ekspansi higroskopis dari bahan tanam.
c.       Tipe III
Bahan tanam yang digunakan untuk pembuaatan gigi tiruan sebagian kerangka logam dengan logam campur emas dengan kompensasi penyusutan didapat dari ekspansi termal bahan tanam.

Penggunaan
Digunakan untuk inlay, jembatan, gigi tiruan sebagian lepasan kerangka logam(gold alloy) dan low fusing alloy yang lain.

Suplai
Powder in bulk or preweighed packs.

Komposisi
Silika: 60-65%
Alfa hemihidrat: 30-35%
Chemical modifier: 5%

Fungsi dari masing-masing komposisi:
1.       Alfa hemihidrat
a.       Mengikat dan mempertahankan partikel silika tetap berikatan
b.      Mudah dituang ke dalam mould
c.       Memberi kekuatan pada mould
d.      Berkontribusi pada ekspansi mould(dengan setting expansion)        
2.       Silika: Quartz atau Kristobalit
a.       Sebagai refractory selama pemanasan
b.      Mengatur ekspansi termal
c.       Meningkatkan setting expansion dari stone
d.      Mengeliminasi kontraksi gipsum dan mengubahnya menjadi ekspansi selama pemanasan
3.       Modifiers
a.       Zat warna
b.    Reducing agents: mereduksi oksida yang terbentuk pada metal dengan menyediakan adanya non-oxidizing atmosphere di dalam mould saat alloy masuk, seperti karbon atau bubuk copper.
c.    Modifying chemical(bahan kimia yang dimodifikasi): mengatur ekspansi saat pengerasan, waktu setting, dan mencegah pengerutan gipsum saat dipanaskan di bawah 300oC. Contoh bahannya adalah asam borak dan sodium klorida. 

Manipulasi
Bubuk dan air diaduk dalam rubber bowl dengan spatula atau di dalam vacuum investment mixing machine.

Reaksi pengerasan
Sama seperti dental stone. Saat air dicampurkan, hemihidrat bereaksi untuk membentuk dihidrat yang kemudian berubah menjadi massa solid yang berikatan dengan partikel silika.

Waktu pengerasan
Menurut spesifikasi ADA No.2 tentang inlay investment, waktu pengerasan tidak boleh kurang dari 5 menit dan tidak boleh lebih dari 25 menit. Bahan pendam modern untuk inlay biasanya mempunyai waktu pengerasan pertama antara 9-18 menit yang merupakan rentang waktu yang efektif.

Faktor yang mengontrol waktu pengerasan
1.       Proses pabrik
2.       Waktu dan kecepatan pengadukan
3.       Rasio W/P
4.       Suhu
5.       Modifier-akselerator dan retarder

Thermal behaviour of Silica
Saat dipanaskan, quartz dan kristobalit mengubah bentuk kristalinnya. Hal ini terjadi pada suhu transisi. Karakteristiknya adalah:
a.       Quartz: saat dipanaskan berubah dari bentuk “rendah” alpha-quartz ke bentuk yang lebih “tinggi” beta quartz pada suhu 375oC.
b.      Kristobalit: saat dipanaskan berubah dari bentuk “rendah” alpha-cristoballite ke bentuk yang lebih “tinggi” beta-cristoballite pada suhu antara 200oC-270oC.

Bentuk beta stabil hanya di atas suhu transisi. Bentuk tersebut akan berubah kembali ke alfa saat pendinginan. Kepadatannya akan menurun saat bentuk alfa berubah menjadi beta sehingga terjadi peningkatan volume dan ekspansi yang cepat dan linier(pada suatu garis lurus).

Ekspansi
Ekspansi membantu dalam memperbesar volume mould sehingga dapat mengkompensasi pengerutan gold alloy casting. Terdapat tiga tipe ekspansi, yaitu :
1.       Normal setting expansion
2.       Hygroscopic setting expansion
3.       Thermal expansion

Normal setting expansion
Campuran antara silika dan dental stone menyebabkan ekspansi pengerasan menjadi lebih besar. Menurut spesifikasi ADA No. 2 untuk bahan tanam tipe-I ekspansi pengerasan maksimum di udara yang diperbolehkan adalah 0,5%. Bahan tanam modern mempunyai ekspansi pengerasan 0,4% yang diatur dengan retarder dan akselerator.

Hygroscopic Setting Expansion(Ekspansi Higroskopis)
Ekspansi higroskopis adalah ekspansi yang terjadi saat gipsum berkontak dengan air sehingga ekspansi yang lebih besar dari pada ekspansi normal(normal setting expansion). Peningkatan ekspansi disebabkan karena air membantu pertumbuhan kristal. Oleh karena itu, bahan tanam harus selalu berkontak dengan air sampai pengerasan awal selesai.
Menurut spesifikasi ADA No.2 untuk bahan tanam tipe II, besar ekspansi minimal adalah 1,2%, sedangkan ekspansi maksimum 2,2%.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ekspansi higroskopis:
1.       Komposisi: semakin halus partikel silika, semakin besar HSE. Alpha-hemihydrate menghasilkan ekspansi yang lebih besar daripada beta hemihydrate. Semakin tinggi kandungan silika, semakin besar ekspansi.
2.       Rasio W/P: Semakin tinggi rasio W/P dari campuran air bahan tanam asli, semakin kecil HSE.
3.       Suhu: semakin tinggi suhu air, semakin rendah tekanan permukaan sehingga ekspansi semakin besar.
4.   Waktu berkontak(immersion) dengan air: imersi sebelum pengerasan awal menyebabkan ekspansi lebih besar.
5.       Spatulasi:  semakin pendek waktu pengadukan, semakin kecil HSE
6.       Efek waktu paruh bahan tanam: semakin tua bahan tanam, semakin kecil ekspansi higroskopis
7.   Adanya dinding container atau pola malam membuat semacam kurungan untuk bahan tanam sehingga mengurangi ekspansi
8.     Efek penambahan banyak air: semakin banyak air yang ditambahkan selama periode pengerasan, semakin besar ekspansi

Ekspansi termal
Ekspansi termal didapat dengan menempatkan mould di dalam furnace “tungku perapian” dengan suhu tidak lebih dari 700oC(bahan pendam bisa patah jika melebihi suhu tersebut sehingga mengkontaminasi gold alloy).
Jumlah ekspansi termal bergantung pada metode mana yang digunakan untuk mengkompensasi pengerutan coran. Jika teknik ekspansi higroskopis  digunakan, ekspansi termalnya 0,5-0,6%, sedangkan jika digunakan teknik ekspansi normal maka ekspansi termalnya 1,0-2,0%.
Bahan tanam tipe I seharusnya mempunyai ekspansi termal tidak boleh kurang dari 1,0% dan tidak boleh lebih dari 1,6%.
Faktor yang menyebabkan ekspansi termal
a.       Ekspansi termal berhubungan dengan jumlah dan tipe silika yang digunakan
b.      Efek rasio W/P: semakin banyak air, semakin kecil ekspansi termal
c.       Efek chemical modifier: sejumlah kecil  sodium klorida, potassium klorida, dan litium klorida meningkatkan ekspansi termal dan mengeliminasi kontraksi disebabkan oleh gipsum.

Kekuatan
Berdasarkan spesifikasi ADA No.2, kekuatan kompresif untuk bahan tanam inlay tidak boleh kurang dari 2,5 Mpa dan diuji dua jam sebelum pengerasan.
Kekuatannya dipengaruhi oleh:
1.       Penggunaan alpha-hemihydrate meningkatkan kekuatan kompresif
2.       Penggunaan chemical modifier meningkatkan kekuatan
3.       Semakin banyak air yang digunakan pada proses pengadukan, semakin rendah kekuatannya
4.       Pemanasan bahan pendam sampai 700oC dapat meningkatkan atau menurunkan kekuatan sebanyak 65% bergantung pada bergantung pada komposisinya. Penurunan kekuatan terbesar saat pemanasan dijumpai pada bahan pendam yang mengandung sodium klorida.
5.       Setelah bahan pendam didinginkan sampai suhu ruang, kekuatannya menurun tajam karena bahan yang halus menyebabkan crack? pada bentuk tersebut selama pendinginan.

Porositas
Semakin banyak kristal gipsum pada bahan tanam yang telah mengeras, semakin sedikit porusnya. Semakin sedikit kandungan hemihidrat, semakin banyak air yang dibutuhkan, maka semakin banyak porus. Campuran antara partikel yang kasar dan halus menghasilkan porus yang lebih sedikit daripada bahan tanam dengan ukuran partikel yang seragam.

Kehalusan
Semakin halus bahan pendam, semakin kecil kekasaran permukaan coran.

Penyimpanan
Bahan pendam harus disimpan dalam wadah yang kedap udara dan tahan lembab. Usahakan pembelian dalam jumlah yang kecil.

Hygroscopic Thermal Inlay Casting Investment
Bahan pendam inlay yang terbaru dapat digunakan sebagai tipe higroskopis maupun termal. Bahan pendam ini mengandung  campuan quartz dan kristobalit sebagai refractory. Untuk teknik ekspansi higroskopis, bahan pendam hanya dipanaskan pada suhu sampai 482oC, sedangkan untuk teknik termal, bahan pendam tidak dicampurkan dengan air, tetapi hanya dipanaskan sampai 649oC untuk mendapatkan ekspansi.

Bahan pendam untuk pemendaman alloy dengan titik leleh tinggi
Metal ceramic alloy dan cobalt chromium alloy sebagai bahan yang mempunyai titik leleh tinggi dipendam pada suhu 850-1100oC. Untuk tujuan ini, digunakan bahan pendam fosfat dan silikat.

Terjemahan dari J.J. Manappallil: Basic Dental Material




Soldering Investment

Dalam proses menyambung bagian dari restorasi dengan proses soldering, seperti cengkram pada GTSL, biasanya digunakan keramik atau bahan pendam yang cocok. Bagian-bagian yang akan disolder biasanya disambungkan dengan sticky wax terlebih dahulu baru kemudian ditanam didalam bahan pendam. Kemudian sticky wax dieliminasi baru kemudian diisi dengan bahan solder.

Komposisi
Sama seperti bahan pendam biasa, yaitu mengandung quartz dan kalsium sulfat hemihidrat sebagai binder

Sifat-Sifat
Soldering investment didesain mempunyai pengerasan dan ekspansi termal yang rendah daripada bahan pendam pada umumnya. Hal ini diperlukan agar bagian-bagian yang disambung tidak mengalami perpindahan posisi. Selain itu, soldering investment tidak mempunyai ukuran partikel yang halus seperti bahan pendam biasa karena faktor kehalusan massa tidak terlalu diperlukan.

Terjemahan dari: J.J. Manappallil-Basic Dental Material

Phosphate Bonded Investment

Penggunaan

Digunakan untuk pemendaman high fusing alloy, seperti fusing nobel metal alloy, metal ceramic alloy, dan base metal alloy seperti nikel-kromium dan kobalt-kromium.

Suplai
Bubuk dengan likuid khusus.

Komposisi
1. Bubuk
a. Ammonium diacid phosphate(NH4H2PO4): memberikan kekuatan pada suhu ruang, larut dalam air dan mengeluarkan ion fosfat, dan bereaksi dengan silika pada suhu tinggi untuk meningkatkan kekuatan pada suhu pemendaman.

b. Silika: refractory

c. Magnesium oksida: bereaksi dengan ion fosfat

2. Likuid
    Likuidnya merupakan bentukan sol silika di dalam air yang dapat memberikan ekspansi     termal yang lebih tinggi. 

Reaksi Pengerasan
Pada suhu ruang, ammonium diacid phosphate beraksi dengan magnesium oksida untuk memberikan green strength? atau room temperature strength pada investment.

Ammonium diacid phosphate digunakan dalam jumlah yang banyak pada reaksi ini sehingga tambahannya? dapat bereaksi dengan silika saat suhu naik. Pada suhu yang lebih tinggi terdapat reaksi superfisial antara P2O5 dan SiO2 untuk membentuk silikofosfat yang dapat meningkatkan kekuatan invesment pada suhu yang lebih tinggi.

Manipulasi
Bubuk dicampur dengan likuid dalam jumlah yang sesuai menggunakan rubber bowl dan spatula. Handmixing atau mechanical mixing dengan vakum dapat dilakukan. Material yang telah dicampur digetarkan ke dalam casting ring atau agar mould(RPD framework).

Saturday, 31 May 2014

Dental Casting Investment Material: Bahan Tanam Kedokteran Gigi #Part1(General)

Assalamualaikum....
Wah, apa kabar semuanya??? Semoga kalian berada dalam kondisi terbaik yaaaaaa.

Semingguan ini adalah quality time with I and myself banget. Yah, lumayan bisa mengistirahatkan sejenak raga yang penuh lelah ini. #lebay. Nggak biasanya di KG ada minggu tenang. Jadi, ya gini, tenang banget sampe-sampe lupa kalo statusku masih mahasiswa. Wuhuuuuu :D

Sebenernya banyak banget sih yang harus dikerjain. Mulai dari praktikum prosto(ngakrilik dan preparasi gigi posterior), orto(bikin aktivator), baca-baca bahan orto yang nggak disampein pas kuliah, tugas bikin paper tentang semen pelapik(luting cement) sampe persiapan buat ujian karena Selasa ini masa-masa penuh tantangan itu akan dimulai. Hap hap hap!!!

Well, karena ITMKG(Ilmu Teknologi dan Material Kedokteran Gigi) menjadi tantangan pertama, aku ngeblog tentang ini aja dulu. Materi selanjutnya akan aku posting secara bertahap(semoga bisa, ya Allah).

Mari kita mulai..
“An Investment material can be described as a ceramic material which is suitable for forming mould into which molten metal or alloy is cast”
J.J. Manappallil-Basic Dental Material

Bahan pendam adalah material keramik yang digunakan untuk membentuk mold guna mengecor restorasi gigi dengan logam yang telah dicairkan.

Syarat
1.       Dapat berekspansi agar dapat mengkompensasi pengerutan logam
2.       Bubuk mempunyai ukuran partikel yang halus agar permukaan hasil coran halus
3.       Manipulasi mudah. Setting timenya cocok
4.       Konsistensinya halus saat dimanipulasi
5.       Cukup porus agar udara yang terjebak dapat keluar dengan mudah selama casting
6.       Pada suhu yang tinggi tidak menghasilkan gas yang dapat membuat permukaan alloy mengalami korosi
7.       Mempunyai kekuatan yang adekuat pada suhu ruang untuk dapat di-handle dan mempunyai kekuatan yang cukup pada suhu yang tinggi untuk bertahan terhadap kekuuata impak(impact strength) dari logam yang dicairkan.
8.       Suhu pemendaman tidak kritis/genting. Dalam artian, kalo titik leleh logamnya logamnya 100oC maka titik leleh bahan pendamnya harus jauh lebih tinggi dari suhu tersebut.
9.       Setelah pemendaman, harus dapat dilepaskan dari permukaan logam(tidak berikatan secara kimia)
10.   Ekonomis

Readers, kita bakal ngebahas bahan tanam yang mengandung silika sebagai refractory material(bahan yang dapat bertahan pada suhu tinggi) dengan binder yang berbeda-beda.  Sebelum masuk ke macam-macamnya, ada baiknya kita tahu dulu komposisi umum dari bahan-bahan tersebut...

Refractory
Refractory material didefinisikan sebagai material yang dapat bertahan pada suhu yang tinggi tanpa mengalami kerusakan. Refractory material yang digunakan pada bahan tanam adalah silika. Silika  sendiri mempunyai paling sedikit empat allotropic form: quartz, tridymite, cristobalite, dan fused quartz.

Fungsi:
a.       Sebagai material yang dapat bertahan terhadap temperatur yang tinggi
b.      Mengatur ekspansi termal

Binder
Binder merupakan material yang akan mengatur dan berikatan bersama partikel refractory. Contoh bahannya adalah gipsum, fosfat, dan silikat. Untuk gold alloy, biasanya digunakan dental stone(alpha-hemihidrat) sebagai binder, sedangkan untuk cobalt chromium alloy digunakan etil silika, amonium sulfat atau sodium sulfat.

Bahan kimia lain
Bahan kimia lain ditambahkan untuk memodifikasi sifat fisika dari bahan tanam. Bahan kimia tersebut antara lain, sodium klorida, asam borak, potassium sulfat, grafit, copper powder atau magnesium oksida.

Ini dia tipe-tipenya:
1.       Gypsum bonded investment: digunakan untuk pemendaman gold alloy dan dapat tahan pada suhu sampai  700oC
2.       Phosphate bonded investment: untuk metal ceramic dan cobalt chromium alloy
3.   Ethyl silica bonded investment: merupakan pilihan alternatif dari phosphate bonded investment untuk pemendaman dengan suhu yang tinggi. Biasanya digunain buat pemendaman base metal alloy dari GTSL.

Yessss, sekian dulu ya tentang bahan tanam. Nantikan penjelasan rinci dari masing-masing tipe di bagian selanjutnya. Sampai jumpaaaaa :D


Sunday, 13 April 2014

Effect of Bruxism on The Occurence of Temporomandibular Disorder

Abstract
Temporomandibular disorders are often defined on the basis of signs and symptoms, of which the most common are: temporomandibular joint sounds, impaired movement of the mandible, limitation in mouth opening, preauricular pain, facial pain, headaches and jaw tenderness on function, having mainly a mild character, fluctuation and progression to severe pain and dysfunction is rare. One of the possible causal factors suggested that temporomandibular disorders is a functional mandibular overload variable, mainly bruxism. Bruxism, defined as the habitual nonfunctional forceful contact between occlusal tooth surfaces, is involuntary, excessive grinding, clenching or rubbing of teeth during nonfunctional movements of the masticatory system. Its etiology is still controversial but the multifactorial cause has been attributed, including pathophysiologic, psychologic and morphologic factors. Moreover, in younger children, bruxism may be a consequence of the masticatory neuromuscular system immaturity. Complications include dental attrition, headaches, temporomandibular disorders and masticatory muscle soreness. This paper aimed to explain the effect of bruxism to temporomandibular disorder.

Key words : bruxism, temporomandibular joint, temporomandibular disorder

Saturday, 12 April 2014

Sebuah Catatan tentang Sefalometri

Selamat datang di blok 12....
Ya, walaupun masih ada ujian RKG yang belum dilaksanain di blok 11 sih ya, tapi ya selamat datang aja di blok skripsi ini...
Well, aku nggak bakal bahas tentang skripsi kali ini karena ujian RKG 6 belom dilaksanain, aku bakal bahas tentang materi ujiannya aja. Ya, karena ini sejatinya adalah ringkasanku. Materi tambahan dari dokter bakal aku warnain merah aja biar kalian bisa ngebedain mana yang dari slide mana yang disebutin dokternya. This is it...
Sefalometri...
Sefalometri adalah pengukuran yang bertujuan untuk mengetahui hubungan gigi geligi, tulang rahang, dan dalam hubungannya dengan struktur kraniofasial.
Kegunaan :
1.    Mempelajari pertumbuhan kraniofasial
Yap. Sefalometri biasanya emang digunain buat ngukur pertumbuhan kraniofasial, misalnya tinggi wajah, tulang rahang, dan basis kranium.
2.   Mendiagnosis atau menganalisis kelainan kraniofasial
Sama seperti foto-foto yang lain, sefalometri pun juga digunain buat pemeriksaan penunjang.
3.   Mempelajari tipe fasial
Seperti yang kita tahu, tipe fasial kan ada tiga: lurus, cekung, dan cembung. Nah, ini bakal keliatan di sefalometri terutama proyeksi lateral
4.   Merencanakan perawatan ortodontik
Nah, kalo ini sih biasanya buat ngeliat relasi skeletal apakah kelas I, II, atau III.
5.   Mengevaluasi kasus-kasus yang telah dirawat (progress report)
6.   Menganalisis fungsional
Foto ini juga digunain buat ngeliat sudut mandibula, overbita, dan sudut bidang oklusal
7.   Melakukan penelitian
Buat penelitian juga bisa ya. Buat kalian yang tertarik sama bidang radiologi dan pengen skripsinya tentang ini boleh banget make sefalometri.
8.   Menentukan dimensi vertikal

Teknik pembuatan sefalogram adalah:
1.    Proyeksi lateral
a.   Dilakukan pada pasien dalam oklusi sentrik
b.   FHP (Frankfurt Horizontal Plane) pasien sejajar lantai
c.   Pasien duduk tegak dengan telinga setinggi earpost
2.   Proyeksi antero-posterior
FHP sejajar lantai dengan kepala tegak
3.   Oblique-sephalogram
a.   Arah sinar-x dari belakang salah saru ramus untuk menghindari superimposisi dari posisi mandibula yang satunya
b.   Sangat populer untuk analisis periode gigi bercampur

Ini nih anatomi landmarks-nya...


Macam-macam landmarks:
1.    Lateral landmarks
a.   Median
b.   Bilateral
2.   Posterio-anterior landmarks
a.   Median
b.   Bilateral
Titik median
Ini nih yang kudu dihafal. Eh iya, nomor paling belakang dari setiap kalimat ini adalah nomor gambar ya...
1.    Glabella(Gl): titik terdepan dari frontal yang terletak pada bidang sagital kira-kira setinggi orbital ridge yang secara klinis, titik glabella ini berlokasi diantara dua alis; 1’
2.   Nasion(N/Na): titik terdepan dari sutura frontonasalis; 1
3.   Titik A(subspinal): titik tercekung pada busur antara ANS dan prosthion; 5
4.   ANS(Anterior Nasal Spine): titik ujung depan maksila; 25
5. Prosthion (Pr): titik terdepan processus alveolaris pada maksila yang terletak antara kedua insisivus sentral atas; 7
6. Infradental(Id): titik terdepan processus alveolaris mandibula yang terletak antara kedua insisivus sentral bawah; 12
7.  Pogonion(Pog): titik terdepan dari simfisis mandibula yang digunakan sebagai patokan untuk melihat tipe fasial; 14
8.   Titik B/supramental: titik tercekung pada garis median mandibula terletak antara infradental dan pogonion; 13
9.   Menton: titik paling inferior dari simfisis; 18
10.   Sella tursica(S): pusat dari sella tursica; 2

Titik Bilateral
1.    Orbita: titik paling bawah pada tepi bawah pada tulang orbita ; tidak begitu jelas pada foto dan biasanya terdapat tiga lapis(lihat yang paling opak); 21
2.   Gonion(Go): titik yang terletak antara titik paling inferior dan paling posterior dari sudut mandibula; titik sudut mandibula; 16
3.   Porion(Po): titik tengah dari tepi atas porus acusticus externus; titik teratas ear root(alat foto sefalometri); 23
4.   Condylion(CO/Cd): titik paling posterior dan superior dari condyle; 20
Bidang-bidang
1.    Frankfurt Horizontal Plane (FHP): dibentuk oleh kedua porion dan satu titik infraorbital
2.   Bidang orbital(Simon): bidang vertikal yang melewati titik infraorbital dan tegak lurus dengan FHP yang digunakan untuk melihat relasi skeletal.
a.   Kelas I: sepertiga distal kaninus maksila
b.   Kelas II: sepertiga mesial premolar satu maksila
c.   Kelas III: sepertiga mesial insisivus dua maksila
3.   Bidang oklusal: bidang yang melalui oklusi gigi M1 atas dan bawah serta gigi-gigi insisivus atas dan bawah
4.   Bidang mandibula: bidang yang melalui titik menton dan gonion
5.   SNA: menunjukkan relasi maksila terhadap kranium; 2-1-5
a.   normal: 82o
b.   protrusif: >82o
c.   retrusif: <82o
6.   SNB: menunjukkan relasi mandibula terhadap kranium
a.   normal: 80o
b.   prognati: >82o
c.   retrognati: <82o
7.   ANB: menunjukkan relasi maksila dengan mandibula; normal: 2o
Kelas skeletal dapat juga ditentukan dari ANB. Kalo ANB-nya 2o maka relasi skeletalnya adalah kelas I. Satu lagi, kalo SNA-nya 83o dan SNB-nya 81o maka relasi skeletalnya tetap kelas I karena selisihnya tetap 2o.

Kayaknya itu aja deh yang ada di buku catatanku. Koreksi? Komen aja di kolom komentar. Tararengkyu....