Tuesday 27 August 2013

Yang Harus Kamu Siapin di Semester Tiga #CintaKGUnsri


 Semester tiga...
Apa sih yang ada dipikiran kalian kalo ngomongin SEMESTER TIGA???
Sebagian dari kalian mungkin udah nanya-nanya kakak tingkat. Dan yang pastinya, definisi yang kalian dapet beda-beda juga. Misalnya ...
“Semester tiga itu capek”
“Akhirnyo aku tau ngapo kuli tu makannyo banyak”
“kupikir aku cewek lemah, ternyata aku strong juga yaa,hahaha”
“Semester tiga itu menyenangkan. Soalnya kita udah bisa masuk ke kedokteran giginya. Seru banget!!! ”
Yap. Beda orang beda komentar. Oleh karena itu, aku mau berbagi dikit ke kalian. Semoga abis baca postingan aku kali ini, kalian punya persiapan mateng buat ngadepin “the first dentistry semester” ini. Happy reading...
1.     DUIT
Mungkin kalian kepikiran kalau aku cewek matre karena “duit” jadi nomor satu yang aku saranin. Tapi, kalian harus tau “WE NEED MONEY BUT, MONEY IS NOT OUR EVERYTHING”.
Bayar semester-an pake duit, bayar kosan pake duit, beli buku pake duit, naik angkot pun pake duit.  Sebagian besar aktivitas kita emang perlu duit. Itulah kenapa aku taruh “duit ” di urutan pertama postingan aku.
Di semester tiga ini, kalian bakal disibukin sama yang namanya praktikum. Praktikum pake duit nggak? Jawabannya “banget”. Di awal semester, kalian wajib beli alat-alat praktikum serba mini yang harganya bikin kalian mangap tiga hari (nggak gitu juga sih kalo kalian terlahir dari keluarga yang biasa make duit buat ngelap kaki :D ). Pasalnya, sebelum praktikum dimulai kalian wajib nge-acc’in (acc=ngeliatin ke dosen buat dinilai) semua peralatan praktikum.
Selain itu, pas praktikum, kalian bakal butuh lebih banyak material kedokteran gigi. Misalnya nih, alginat (harganya sekitar Rp 75.000/kg), gipsum (Rp 5000-Rp 10.000/kg kalo kalian beli di toko), inlay wax (Sekotaknya sekitar Rp 200.000 tapi, kalo perbatangnya sekitar Rp 4000), dan masih banyak lagi.
Sebenarnya nih ya, bahan-bahan buat praktikum kita udah disediain semua dari kg. Cuma ya buat sekali pake. Lah yang namanya praktik kan prinsipnya “ala bisa karena biasa”, nggak mungkin kan sekali buat langsung jadi? (pengecualian buat kalian yang tangannya punya kemampuan di atas rata-rata yaa :p)
Jadi,  kalian harus nganut paham “hemat pangkal kaya” kalo kalian nggak mau punya masalah finansial abis masuk ke semester tiga ini :D.
2.    ILMU
Tepat setahun yang lalu, sebelum masuk ke semester tiga, aku targetin baca buku “Anatomi Gigi” selama liburan. Hari pertama, aku baca ampe halaman 4. Gak ngerti. Hari kedua aku ulangin.  Agak ngerti. Hari ketiga ulang lagi. Ngerti (Alhamdulillah:D). Sampe akhirnya aku khatam’in tuh buku. Alhasil, aku nggak o’on-o’on banget pas ketemu pelajaran kedokteran gigi-nya.
Yap. Ilmu, ilmu, dan ilmu. Dunia emang cuma dapet kalian kuasai dengan ilmu.
Selain metode belajar sendiri kayak di atas, kalian juga bisa belajar sama kakak tingkat. Kakak tingkat kan belajar duluan, mereka pasti lebih paham materinya. Sekalian juga kalian tanyain tipe-tipe soal yang bakal dikeluarin dosen. Lebih enakkan?
3.    Pengalaman kakak tingkat
“Pengalaman adalah guru yang paling baik”
Kakak tingkat pasti udah ngerasain pahit manisnya kehidupan di KG. Iya.  Setidaknya lebih banyak daripada kalian. Tanyain deh hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan di KG. Misalnya nih, materi pembelajaran (dalam hal ini, diktat), dosen (jam terbangnya,hal-hal yang disukai dan nggak disukai, cara ngajarnya), praktikum, dan lain-lain yang bikin kalian penasaran.
Saran aku nih, kan kalian bakal disibukin sama praktikum yang bener-bener merupakan hal baru buat kalian. Nah, jauh-jauh hari sebelum praktikum, minta tolong deh sama kakak tingkat buat ngajarin praktikum yang bakal kalian hadapin. Biar ntar pas praktikum kalian nggak perlu lagi pake acara ribet dan nangis-nangis. Oke???
4.    STAMINA
Menurut pengalaman aku, praktikum semester tiga itu capek secapek-capeknya capek. Kenapa?? Karena kalian ketemu yang namanya konservasi gigi (berhubungan dengan tambal-menambal). Ngebur gigi, nambal, nge-acc’in hasilnya yang nggak cukup sekali maju bakal nguras tenaga kalian.
Makan yang bergizi dan istirahat yang cukup yaaa!!!
5.    IMAN
Poin terakhir ini penting dan mendasar banget. Hal-hal yang di atas nggak ada gunanya kalo nggak ada iman.
Sekarang, mulai deh mendekatkan diri kepada Tuhan. Ibadah yang rajin, banyakin sedekah, dan ibadah-ibadah lainnya. Minta tolong sama Yang Maha Memberi Pertolongan supaya semua urusan kalian dimudahin dan diberkahin. ^_^

Postingan ini emang sengaja aku bikin buat temen-temen yang mau masuk ke semester tiga di PSKG UNSRI. Mungkin ada diantara kalian yang pengen banget nyiapin semester tiga mateng-mateng cuma nggak tau caranya gimana.
Kalo ada tambahan, kritik, dan saran dari kalian, tulis di comment box aja yaaa
Semoga bermanfaat :D 

Tuesday 6 August 2013

HIV/AIDS, Pembunuh Tanpa Basa-Basi



 Assalamu'alaikum semua!!!
Akhirnya aku ngeblog lagi setelah sekian lama tertunda akibat laptop yang rusak. 
Postingan kali ini adalah tentang masalah kependudukan. Kalian pasti bertanya-tanya kenapa aku kepikiran nulis ginian. Nggak ya??? Walaupun nggak aku tetep aja mau ngasih tau :p. Jadi, beberapa hari yang lalu aku ikutan kontes ngeblognya BKKBN. Cuma, aku telat ngasihnya karena ternyata ada perubahan jadwal. Pas aku mau ngumpul ternyata momennya pas banget mereka lagi grandfinal di Jakarta. 
Tapi nggak papa karena ada beberapa hal didalam hidup ini yang berjalan tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan namun, pasti terbaik buat kita.
Oke, aku udah selesai curhat ke kalian. Sekarang, kalian boleh baca artikel tentang HIV/AIDS yang aku buat. Selamat membaca....^_^

“Dengan meningkatnya pendidikan dan modernisasi sejak lebih dari setengah abad, rata-rata usia menikah telah meningkat tajam. Hal ini berdampak pada masa lajang yang lebih lama yang dijalani baik oleh perempuan atau laki-laki pada usia subur mereka. Disayangkan bahwa masa lajang yang lebih panjang ini tidak didukung oleh pengetahuan tentang kesehatan reproduksi yang memadai, apalagi akses terhadap pelayanan kesehatan reproduksi.”

         Kutipan diatas mengingatkan kita betapa pentingnya pendidikan seks bagi dewasa muda. Kurangnya pengetahuan tentang hal ini dapat berakibat fatal. Tidak hanya sistem reproduksi yang terganggu, tetapi semua aspek kehidupan juga akan mengalami kehancuran.
         Contohnya, Penyakit Menular Seksual (PMS). Penyakit menular seksual adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. Baik laki-laki maupun perempuan beresiko tertular penyakit ini terlebih bagi yang suka bergonta-ganti pasangan. Namun, perempuan beresiko lebih tinggi karena struktur anatomis yang lebih rentan akibat selaput lendirnya yang cukup rapuh.
         Tidak sedikit kaum dewasa muda yang mengabaikan hal ini. Minimnya pengetahuan tentang penyakit – penyakit yang dapat muncul adalah faktor utama yang menyebabkan kaum dewasa muda bersikap acuh terhadap hal tersebut. Oleh karena itu, saya akan membahas tentang penyakit yang sangat menyita perhatian, yaitu HIV/AIDS.
         Penyakit yang satu ini sangat mengerikan. Sampai sekarang, para medis belum menemukan obat yang dapat menyembuhkannya. Obat-obatan yang ada sekarang hanya bisa menghambat penyakit akibat infeksi Human Immunodeficiency Virus tersebut. Dalam artian, hanya memperpanjang waktu hidup pasien.
         Secara alami, tubuh kita dapat bertahan dari serangan benda asing karena adanya sistem imun. Namun, Virus ini sangat pintar. HIV dapat mendeteksi pertahanan tersebut dan menghancurkannya sehingga “tentara” tubuh kita telah kalah sebelum sempat berperang melawan virus tersebut. Melemahnya sistem imun berdampak besar pada kesehatan tubuh. Bakteri, jamur, virus, dan mikroorganisme lainnya yang secara normal dapat dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh dapat eksis, berkembang biak, dan bertahan sehingga tubuh semakin melemah dan mudah terserang penyakit. Pada titik ini, infeksi telah berkembang menjadi AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) karena gejala-gejala akibat penurunan sistem imun telah tampak.HIV tidak pernah memilah-milih korbannya. 
         Baik tua maupun muda, laki-laki maupun perempuan, kaya maupun miskin, homoseksual maupun heteroseksual beresiko tertular penyakit ini karena penularannya tidak berkaitan dengan siapa kita, tetapi apa yang kita lakukan. Ada beberapa cara penularan HIV,yaitu melakukan hubungan seksual penetratif tanpa pelindung dengan Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA), melalui alat-alat yang telah terkontaminasi oleh HIV karena baru dipakai oleh ODHA atau tidak disterilisasi terlebih dahulu, seperti jarum suntik, alat pembuat tattoo, peralatan dokter, alat tindik, dan alat lainnya yang tidak disterilisasi terlebih dahulu, mendapatkan transfusi darah atau transplantasi organ yang telah terkontaminasi HIV, dan melalui ibu ke bayi (Mother to Child Transmission). Oleh karena itu, anda tidak perlu takut jika mengunjungi ODHA, berenang ditempat yang sama, tergigit nyamuk, makan dari piring yang pernah digunakan ODHA, dan bersalaman atau berpelukan dengan ODHA. 
         Bekerja asepsis bagi tenaga kesehatan, setia terhadap pasangan, dan mendekatkan diri kepada Tuhan adalah cara terbaik yang bisa kita lakukan saat ini untuk menghindari penyakit yang mematikan ini. Oleh karena itu, cegah infeksi sedini mungkin dan jangan biarkan HIV/AIDS membunuh tanpa basa-basi!!!

Semoga bermanfaat :D
Silakan kirim komentar kalian di comment box yaaaa